Langsung ke konten utama

Memaknai Takdir





Salah satu rukun iman adalah beriman kepada takdir Allah yaitu qada dan qadar. Qodho sesuatu yang telah ditetapkan Allah pada makhluk-Nya, baik berupa penciptaan, peniadaan/ kematian, maupun perubahan terhadap sesuatu baik itu perubahan pada takdir makhlukNya. Sedangkan qodar sesuatu yang telah ditentukan Allah sejak zaman azali. Segala bentuk penciptaan di bumi maupun luar angkasa berikut benda yang menghiasinya. Kehidupan makhluk hidup termasuk manusia yang tak punya kuasa untuk bisa memilih lahir dari keluarga mana dan dalam keadaan apa.

مَآأَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَفِي أَنفُسِكُمْ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرٌ {22} لِكَيْلاَ تَأْسَوْا عَلَى مَافَاتَكُمْ وَلاَتَفْرَحُوا بِمَآ ءَاتَاكُمْ …{23}
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu…” (QS. Al Hadiid : 22-23).


وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَيَعْلَمُهَآ إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَافِي الْبَرِّوَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ يَعْلَمُهَا وَلاَحَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ اْلأَرْضِ وَلاَرَطْبٍ وَلاَيَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مًّبِينٍ {59}

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz) (QS. Al An’am : 59).

Apa kamu tahu, bahwa takdir selanjutnya ditentukan oleh manusia itu sendiri. Manusia dilahirkan bukan tanpa alasan, bukan dengan tangan kosong. Allah telah menetapkan takdir dengan sebaik-baiknya. Manusia diberi kekuatan masing-masing untuk menjalani kehidupannya. Semua telah mendapatkan kecakapan sesuai takdir yang akan dijalaninya. Tanggung jawab telah dipikul dipundak masing-masing.

إِنَّ اللَّـهَ لَا يُغَيِّرُ‌ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُ‌وا مَا بِأَنفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan 
yang ada pada diri mereka sendiri” (QS Ar-Ra'd : 11)

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” [Al Qamar 54 : 49]

وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
“…Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” [Al-Furqaan 25 : 2]
Takdir manusia memiliki ujiannya masing-masing yang telah tertakar. Karena pada dasarnya manusia memang hidup dengan ujiannya. Ujian hadir bertujuan menuntut jalan terbaik demi kesempurnaan iman.

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan “kami telah beriman” dan mereka tidak diuji? (QS Al-Ankabut: 2)

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” (QS. Al-Balad: 4).

Kadang kala ada manusia menyalahkan takdir yang menimpanya dan menjuluki takdir buruk. Apakah ada keburukan pada Allah, jika tetap yakin memilih jalan menuju Allah, InsyaAllah akan selau ada jalan yang terbaik. Mungkin kita memanggap hal tersebut buruk bagi kita tapi boleh jadi ada hikmah dibalik kejadian yang kita alami.

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Agar hati selau tenang dan tidak mudah berputus asa menjalani hidup harus disertai dengan pikiran positif bahwa akan selalu ada jalan dari setiap kesulitan. Allah SWT akan bersama dengan prasangka hambanya. Ingatlah langit takan selamanya gelap dan roda akan terus berputar. jalani prosesnya, Allah yang akan menilai hasilnya.

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah ta’aala mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”(QS Az-Zumar 53-54).

أَنَا عِنْدَ ظَنِّّ عَبْدِي بِي
Aku (akan memperlakukan hamba-Ku) sesuai dengan persangkaannya kepadaku (HR. al-Bukhâri )


فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ﴿٥﴾ وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ ﴿٦﴾ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ ﴿٧﴾ وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ﴿٨﴾ وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ﴿٩﴾ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَىٰ ﴿١٠

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allâh) dan bertakwa (kepada-Nya), dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan memudahkan baginya (jalan) yang mudah (kebaikan). Dan adapun orang-orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (berpaling dari petunjuk-Nya), serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar (keburukan) [al-Lail 92 : 5-10]

Manusia tidak bisa lari dari takdir, hadapi dan jalani dengan keyakinan karena Allah swt. Manusia memiliki kemampuan untuk bertahan, melawan dan mengubahnya. Orang-orang mempunyai banyak kebebasan untuk memilih. Kebebasan ini telah diberikan Allah. Ikhtiar yang dilakukan manusia dengan sabar dan disertai dengan doa. Jangan jadikan doa seperti obat, yang tidak digunakan kecuali sakit dan dalam kesusahan, tapi jadikan doa sebagaimana udara yang kita hirup setiap saat, berdoalah kepada Allah disetiap waktu baik dalam keadaan susah ataupun senang (Imam Syafi’i).

apa yang ada disisimu akan lenyap, dan apa yang ada disisi Allah adakah kekal. Dan kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (QS An-nahl 16 : 96)

 “Berusahalah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan Allah dan janganlah sampai kamu lemah (semangat). Jika sesuatu menimpamu, janganlah engkau berkata ’seandainya aku melakukan ini dan itu, niscaya akan begini dan begitu.’ Akan tetapi katakanlah ‘Qodarullah wa maa-syaa-a fa’ala (Allah telah mentakdirkan segalanya dan apa yang dikehendaki-Nya pasti dilakukan-Nya).’ Karena sesungguhnya (kata) ’seandainya’ itu akan mengawali perbuatan syaithan.”(Shahih, riwayat Muslim dalam Shahih-nya (no. 2664).

Porsi kekuatan kita telah diatur oleh yang Kuasa. Tidak ada ada usaha yang sia-sia. Tak ada satupun yang kebetulan di dunia ini, termasuk ketika Allah menciptakan setiap kita dengan keunikannya masing-masing (Harun Yahya).
لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَاكَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَااكْتَسَبَتْ رَبَّنَا …{286}

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya….”(QS. Al Baqoroh : 286)

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065)

“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.”(QS Al-Mu’min : 60)

لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ* يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ.

Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu). Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh) (QS Ar-Ra'd : 38-39).

Allah memberikan ujian kepada hambanya dengan memberikan petunjuk berupa kitab suci Al-quran. Menjadikan setiap ayat-ayat cinta dari Allah sebagai pedoman hidup akan membuat hati menjadi tenang dan jauh dari keresahan.

katakanlah “Ruhul Qudus” (Jibril) menurunkan Al-Quran itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan hati yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta nabar gembira bagi orang yang berserah diri pada Allah (QS. An-nahal :102)

Kesadaran akan kuasa tuhan dalam takdir yang menyebabkan seseorang tak boleh memiliki perasaan kecewa ketika kehendak tuhan berbeda dari keinginan pribadi. Setiap manusia telah diberi segala alat dan kecakapan yang dibutuhkan untuk menjalani hidup. Itulah sebabnya tuhan selalu disandingkan dengan maha pengasih dan maha penyayang (H. Agus Salim).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FEED ADITIVE (IMBUHAN PAKAN)

Additive adalah susunan bahan bahan atau kombinasi bahan tertentu yang sengaja ditambahkan ke dalam ransum pakan ternak untuk menaikkan nilai gizi pakan guna memenuhi kebutuhan khusus atau imbuhan yang umum digunakan dalam meramu pakan ternak. Murwani et al., (2002) menyatakan bahwa additive adalah bahan pakan tambahan yang diberikan pada ternak dengan tujuan untuk meningkatkan produktifitas ternak maupun kualitas produksi. Sedangkan menurut Murtidjo (1993), additive adalah imbuhan yang umum digunakan dalam meramu pakan ternak. Penambahan bahan biasanya hanya dalam jumlah yang sedikit, misalnya additive bahan konsentrat, additive bahan suplemen dan additive bahan premix. Maksud dari penambahan adalah untuk merangsang pertumbuhan atau merangsang produksi. Macam-macam additive antara lain antibiotika, hormon, arsenikal, sulfaktan, dan transquilizer. Feed additive merupakan bahan makanan pelengkap yang dipakai sebagai sumber penyedia vitamin-vitamin, mineral-mineral dan atau juga ant...

BAHAN PAKAN NON-KONVENSIONAL

Bahan pakan ini adalah bahan pakan yang tidak atau belum lazim dipakai untuk menyusun ransum. Bahan pakan ini berpotensi digunakan sebagai campuran pakan unggas karena tingkat ketersediaannya banyak diberbagai daerah. Bahan ini mengandung nutrisi yang diperlukan unggas dan kurang bersaing dengan manusia, tapi belum banyak dimanfaatkan karena hanya daerah-daerah tertentu yang tersedia. Kandungan anti nutrisi yang dimiliki harus diolah terlebih dahulu sebelum digunakan pada unggas. Bahan ini bisa berasal dari industri kimia, pertanian maupun hasil fermentasi. Berikut beberapa bahan pakan yang termasuk bahan pakan non-konvensional : A.      Onggok Onggok merupakan produk samping pengolahan ubi kayu menjadi tapioka. Dari setiap ton ubi kayu dapat dihasilkan 114 kg onggok. Onggok mengandung air cukup tinggi (81-85%), dan dapat menjadi sumber pencemaran atau polusi udara/ lingkungan, terutama di wilayah produksi apabila tidak ditangani dengan baik. Onggok seben...
Sistem Silvopastoral, K olaborasi Peternakan dengan Tanaman Kehutanan Kehutanan terus mengalami degradasi sebagai akibat proses penjarahan kayu dan lahan sehingga hutan tidak dapat menjalankan fungsinya dan meninggalkan banyak lahan kritis. Disisi lain permasalahan penyediaan lahan untuk pakan hijauan ternak terbatas kalaupun ada sebagian besar dipelihara pada padang rumput yang rumputnya dipelihara untuk makanan sapi. Daerah tersebut hanya ada rumput karena pohon, semak-semak dan tanaman lainnya dibabat habis. Perum Perhutani di Bojonegoro menyiapkan lahan kawasan percontohan pengembalaan sapi yang ditempatkan di hutan jati Kecamatan Ngasem, sekitar 30 kilometer arah barat daya Kota Bojonegoro. Di kecamatan ini terdapat 17 desa yang dikelilingi belantara jati, di Desa Sendanghardjo Bojonegoro ditunjuk sebagai daerah percontohan dengan   alasannya selain punya lahan hutan yang relatif luas, 98 ribu hektare di antaranya dinilai cocok untuk penggembalaan. Kegiatan Perhu...